Hampir semua pria wanita menikah karena jatuh cinta dengan pasangannya, dan mereka ingin melanggengkan cinta ini dengan memasuki bahtera pernikahan.
Memasuki tahun-tahun awal pernikahan dengan tetap memiliki hati yang berbunga-bunga penuh cinta, kasih sayang dan pengertian. Namun lama kelamaan, dari tahun ke tahun, cinta tidak semakin kuat dan awet. Yang ada, cinta makin menipis sedikit demi sedikit, seiring dengan konflik yang makin banyak dari hari ke hari.
Dari soal sifat, kebiasaan, tata cara menghadapi keluarga besar, pola asuh anak, kurangnya waktu berduaan, komunikasi yang buruk, cara pandang yang berbeda dalam menghadapi persoalan, seks, keuangan dan berbagai puluh hal lainnya yang dapat menimbulkan konflik karena adanya perbedaan antara dua pribadi
Ditambah kadang dengan besarnya ego, ketidakmatangan emosi, ketidakmampuan mengelola kemarahan dan tipe kepribadian yang membuat konflik suami istri makin ruwet
Ketika cinta menjadi menipis, maka pernikahan menjadi datar, garing dan hanya rutinitas. Perbaikilah sebelum salah satu pihak menemukan cinta yang berkobar dengan pria/wanita lain.
Hindari bahaya perselingkuhan sedini mungkin dengan memperbaiki relasi agar pulih lagi seperti semula.
Lagipula, betapa tidak menyenangkannya hidup bersuami istri tanpa cinta, bertahan di pernikahan hanya karena ikatan kewajiban saja bukan?
Elly Nagasaputra, MK, CHt
Konselor Pernikahan dari www.konselingkeluarga.com
Inquiry wa 081806530253